Detail Berita

Workshop Peningkatan Keterampilan Membuat Konten Media Sosial Edukatif bagi Pelajar Kota Semarang

Pada Kamis, 30 Januari 2025, Dinas Pendidikan Kota Semarang menggelar Workshop/Pelatihan Peningkatan Keterampilan dalam Membuat Konten Media Sosial yang Edukatif bagi Pelajar Kota Semarang. Acara yang berlangsung di Aula SMP Negeri 39 ini dihadiri oleh 100 peserta terpilih dari 256 pendaftar, terdiri dari 40 siswa jenjang SD dan 60 siswa jenjang SMP, para siswa yang terpilih hadir bersama dengan guru pendamping dari masing-masing sekolah. Workshop ini bertujuan untuk membekali pelajar dengan keterampilan membuat konten yang menarik, positif, dan edukatif.

Pembukaan dan Arahan

Acara diawali dengan sambutan dan arahan dari Kasubag Umum dan Kepegawaian, Ibu Fariha Lana Najiha, S.STP., MM., yang menekankan pentingnya pelatihan ini dalam memberikan praktik baik bagi para pelajar dalam membuat konten media sosial. Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Dr. Bambang Pramusinto, S.H., S.IP., M.Si., menyampaikan bahwa anak-anak harus mampu memanfaatkan keterampilan mereka untuk menghasilkan konten yang menarik dan mendidik, seperti kampanye anti-bullying dan "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat." Ia juga berharap ilmu yang didapat dari pelatihan ini bisa dibagikan kepada teman-teman lain agar semakin banyak pelajar yang pintar dalam membuat konten.

Materi Workshop

1. Pemaparan dari Bapak Dani Nugroho, S.Hum. (Dinas Komunikasi dan Informatika)

Pak Dani menyampaikan dasar-dasar videografi dan fotografi sebagai pondasi dalam membuat konten. Ia menjelaskan pentingnya memahami tujuan konten, apakah untuk promosi atau edukasi. Ia juga memberikan contoh jenis-jenis konten, seperti artikel, foto editorial, poster, video tutorial, video promosi, dan video edukasi. Selain itu, ia merekomendasikan beberapa aplikasi edit foto (Snapseed, Canva) dan edit video (CapCut, VN, Kinemaster). Ia juga menekankan pentingnya kualitas suara dan video serta penggunaan "hook" yang menarik agar penonton tidak berpindah konten.

2. Pemaparan dari Ibu Chitra Sintarani, S.Pd. (Guru SD Negeri Sambiroto 02)

Bu Chitra menyoroti pentingnya personal branding dalam berkonten. Ia menjelaskan bahwa personal branding yang baik melibatkan sikap ramah, membagikan hal-hal positif, dan menjadi diri sendiri dengan cara yang baik. Sebaliknya, personal branding yang buruk meliputi berkata kasar, menyebarkan hoaks, dan plagiat. Ia juga memberikan tips membangun personal branding, seperti memilih platform yang sesuai, berbagi konten bermanfaat, menjaga interaksi positif, serta menggunakan foto profil dan bio yang menarik.

3. Pemaparan dari Bapak Ciptaning Indrawangsa, S.Pd. (Guru SMP Negeri 43)

Pak Cipta menekankan pentingnya konsistensi dalam berkonten dan bagaimana konten yang bagus dapat menghasilkan uang. Ia menyarankan peserta untuk menentukan niche atau tema konten agar lebih mudah menarik audiens yang tepat. Konten yang sukses harus bersifat relate, menghibur, informatif, dan edukatif. Ia juga berbagi strategi sukses, seperti mengunggah minimal tiga video per hari, membuat stok 100 video, serta memiliki mental yang kuat dan ide yang unik. Pak Cipta juga membagikan rumus FYP (For You Page), yaitu konten yang banyak mendapatkan like, komentar, share, dan save.

Sesi Tanya Jawab

  1. Yustina (SMP Negeri 2): Bagaimana manajemen waktu dalam membuat konten?
    Jawaban: Buat stok video dan jadwalkan unggahan agar terlihat konsisten.

  2. Sovia (SMP Negeri 30): Bagaimana teknik pengambilan video yang bagus dan rapi?
    Jawaban: Pastikan pencahayaan cukup, gunakan teknik stabilisasi, dan buat konsep yang jelas.

  3. Wildan (SD Negeri Jatingaleh 01): Konten berbagi itu termasuk edukasi atau promosi?
    Jawaban: Jika mengandung informasi bermanfaat, termasuk edukasi; jika terselip promosi akun, bisa jadi promosi.

Penutup

Workshop ini memberikan wawasan dan keterampilan bagi para pelajar Kota Semarang dalam menciptakan konten media sosial yang edukatif. Harapannya, mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dan berbagi kepada teman-temannya agar semakin banyak generasi muda yang cakap digital dan bertanggung jawab dalam berkonten di media sosial.