Detail Berita

Mengenal Permainan Tradisional Kapal Otok-Otok di Area Dugderan

Dalam rangka melestarikan permainan tradisional, Duta PETA SEMAR, Wildan Kamil dari SD Negeri Jatingaleh 01 Semarang, mengajak anak-anak untuk mengenal dan memainkan kapal otok-otok di depan Masjid Agung Semarang, tepatnya di area Dugderan. Kapal otok-otok adalah mainan tradisional berbahan logam yang bergerak di atas air dengan tenaga uap, menghasilkan suara khas "otok-otok" yang menjadi daya tariknya. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memperkenalkan konsep sederhana tentang energi uap dan mekanika kepada anak-anak.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mengenalkan kembali permainan tradisional di tengah era digital. Dengan memainkan kapal otok-otok, anak-anak dapat memahami bahwa mainan tidak harus selalu berbasis teknologi canggih, tetapi juga bisa berasal dari kreativitas sederhana yang tetap menarik. Di area Dugderan, kapal otok-otok masih banyak dijual sebagai bagian dari warisan budaya yang terus bertahan dan menjadi daya tarik saat perayaan Dugderan menjelang Ramadan.

Melalui kegiatan ini, Duta PETA SEMAR berharap anak-anak lebih mengenal dan mencintai permainan tradisional, yang tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga mengandung nilai edukatif. Dengan menjaga kelestarian permainan seperti kapal otok-otok, kita ikut serta dalam melestarikan budaya lokal dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan leluhur. Mari kita terus dukung dan lestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia!